Sabtu 02 Jul 2016 12:55 WIB

Nabi, Madinah dan Pemakaman Baqi

Firdaus Memorial Park.
Foto:

Rasul melarang membangun Masjid di atas Kuburan, atau mengubur orang di dalam Masjid. Rasul pun melarang meninggikan makam, membangun bangunan di atasnya. Baqi pun dijadikan tempat pemakaman umum kaum muslimin. Rasul nan mulia tidak mempercantik tiap kuburan, tapi beliau merawat Baqi, dan beberapa kali menziarahi Baqi, dan mendoakan para ahli kubur di samping kuburan mereka.

Nabi selalu gelisah menyangkut Baqi dan penghuninya. Ibn Abi Muwaihibah, hamba sahaya Rasulullah menuturkan,” Rasulullah membangunkanku pada tengah malam. ‘Aku diperintahkan memohonkan ampun untuk ahli Baqi. Ikuti Aku!’ sabda beliau.”

Maka berangkatlah Rasul ke Baqi. Setelah memandangi pekuburan, beliau bergerak ke depan dan menyapa segenap penghuni di Baqi. “Keselamatan atas kalian semua, Ahli Kubur! Andai kalian tahu apa yang telah Allah selamatkan kalian darinya, niscaya ringanlah apa yang kalian alami ketimbang apa yang dialami orang-orang saat ini. Fitnah telah merajalela bak potongan-potongan malam yang gelap, susul menyusul yang akhir ke awal. Tetapi, yang akhir jauh lebih buruk ketimbang yang awal.”

Kemudian Nabi memohonkan ampun untuk mereka, lama sekali. Di hari lain, bila nabi datang ke kuburan Baqi, Nabi mengucap,” Insya Allah kami akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah penghuni kubur Baqi Al Gharqad.” Pernah, suatu malam Aisyah mengikuti Nabi karena disangka akan pergi ke tempat istrinya yang lain. Tetapi Nabi malah ke Baqi, mengucap salam dan berdoa.

Kembali dari Baqi, Aisyah bertanya kepada Nabi beliau dari mana. “Aku diperintahkan ke ahli Baqi, berdoa dan mengerjakan shalat untuk mereka,” jawab sang Nabil. Kemudian nabi mengajarkan apabila kita masuk ke kawasan pemakaman, maka bacalah,” Keselamatan atas  penduduk negeri kaum mukmin dan muslim. Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka yang mendahului kami, yang lama maupun yang baru. Dan kami, Insya Allah, akan menyusul kalian.” (HR Muslim).

Nabi sangat mencintai ahli Baqi dan selalu memohonkan ampun untuk mereka. Ibahim putra nabi, bersebelahan dengan makam Utsman Ibn Mazh’um. Di area utara pemakaman Baqi, ada kuburan Fathimah binti Asad, istri mendiang Abu Thalib. Nabi mengurus dengan sangat detil, penuh perhatian dan totalitas ihwal penguburannya.

Sebagai penutup, awalnya Nabi melarang ziarah kubur. Namun, setelah iman para sahabat kian mantap, beliau bersabda meluruskan,”Dulu kularang kalian berziarah ke kubur, sekarang tidak lagi. Berziarahlah, sebab kubur melunakkan hati, melinangkan air mata, dan mengingatkan akhirat. Tetapi jangan berkata-kata kotor!” (HR Muslim)

Wallahu a’lam.

(Diramu dari buku Dr. Nizar Abazhah ‘Ketika Nabi di Kota’ sub bab Pekuburan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement