REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan bahwa situasi keamanan cukup terkendali menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 6-7 Juli mendatang.
"Dalam rapat pengamanan Idul Fitri, semua instansi terkait sudah kita kumpulkan. Pengamanan bandara yang berpotensi mendapat ancaman berat juga sudah disiapkan," ujar dia di Jakarta, Jumat (1/7) sore.
Menurut Luhut, aparat TNI dan Polri akan mengamankan dengan sistem terbuka dan tertutup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika menemui aparat yang bertugas dengan mengenakan seragam dan membawa senjata di bandara. Untuk menjamin keamanan selama masa mudik dan balik, Kemenkopolhukam juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Koordinasi ini perlu dilakukan menyusul peristiwa serangan bom di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, pada Selasa (28/6) yang menewaskan 42 orang, serta ledakan granat di sebuah bar di Puchong, Malaysia, pada hari yang sama hingga melukai sedikitnya delapan orang.
Meskipun mengakui beberapa sinyal gangguan keamanan di Indonesia, Menteri Luhut menegaskan tidak ada ancaman dalam waktu dekat menyusul keberhasilan polisi meringkus empat terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Juni lalu.
"Sejauh ini ancaman yang imminent itu belum ada karena keberhasilan Polri dalam menyelesaikan kasus terorisme kemarin. Penangkapan di Surabaya itu menjadi titik balik yang baik," ujar Luhut.