Rabu 29 Jun 2016 11:50 WIB

Rodamin B, Bahan Kimia Paling Sering Ditemukan pada Makanan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas BPOM menunjukkan kerupuk yang diberi pewarna mengandung Rhodamin B
Foto: ANTARA FOTO
Petugas BPOM menunjukkan kerupuk yang diberi pewarna mengandung Rhodamin B

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menuturkan, sejumlah daerah ditemukan bahan makanan berbahaya yang dijajakan di pasar-pasar lain. Selain Pasar Sleman, pasar-pasar seperti di Bringharjo dan berbagai daerah di DIY juga ditemukan hal yang sama.

Adapun bahan kimia berbahaya yang paling sering ditemukan adalah rodamin B. Pasalnya bahan kimia tersebut digunakan sebagai pewarna agar makanan terlihat semakin menarik. Hal ini tentu saja berbahaya, karena Rodamin B juga dapat merusak beberapa organ tubuh, misalnya hati.

“Memang kita tidak akan merasakan dampaknya secara langsung. Dampaknya itu baru bisa kita rasakan 15 sampai 20 tahun kemudian,” tutur Ayu. Maka itu ia mengimbau agar masyarakat juga waspada terhadap makanan yang memiliki warna mencolok.

Guna menanggulangi dan mengantisipasi peredaran bahan makanan berbahaya, BPOM DIY telah melakukan bimbingan teknis (Bimtek) bagi para pedagang pasar. Di mana pedagang diberi keterampilan sederhana untuk mengecek kandungan bahan berbahaya pada makanan. Lalu mereka diwajibkan untuk memberi laporan secara berkala pada BPOM.

Menurut Ayu, langkah tersebut cukup membuahkan hasil. Buktinya saat ini banyak bahan makanan berbahaya yang sudah tidak lagi beredar di pasaran, seperti cincau atau agar-agar mengandung bahan kimia.

“Sekarang produk-produk tersebut sudah digantikan dengan produk yang aman. Mungkin pedagang dan produsen juga sudah sadar,” kata Ayu. Ia berharap ke depannya, seluruh pasar di DIY dapat terbebas dari bahan-bahan makanan berbahaya.

(Baca Juga: Bahan Makanan Berbahaya Masih Beredar di Pasar)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement