Rabu 29 Jun 2016 11:13 WIB

Indonesia Kecam Bom Bandara Turki

Pengunjung bandara tampak tidak bisa masuk di sejumlah titik yang diblok kepolisian setelah bom meledak, Rabu (29/6).
Foto: EPA
Pengunjung bandara tampak tidak bisa masuk di sejumlah titik yang diblok kepolisian setelah bom meledak, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki yang terjadi pada Selasa (28/6), kata pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu (29/6).

"Indonesia mengecam keras serangan teror tersebut dan menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban, pemerintah serta rakyat Turki atas kejadian tersebut," kata pernyataan pers Kemlu RI itu. Pada 28 Juni 2016 telah terjadi dua kali ledakan terpisah di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki. Pemerintah Turki sejauh ini menyebutkan bahwa akibat kejadian tersebut sekurangnya 28 orang korban meninggal dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Pelaku serangan diduga melakukan tembakan sebelum melakukan bom bunuh diri. Sementara itu, para saksi mata menyatakan sempat mendengar adanya baku tembak di lapangan parkir bandara.

Berdasarkan keterangan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, hingga berita ini dikeluarkan, belum diperoleh informasi mengenai adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.

KJRI Istanbul telah menugaskan staf untuk melakukan penelusuran untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban dengan cara memantau perkembangan di Bandara Attaturk, berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta berkoordinasi dengan masyarakat Indonesia di Istanbul.

Terkait situasi keamanan di Turki, Pemerintah Indonesia kembali mengimbau seluruh WNI yang berada di Turki untuk menjaga keamanan pribadi, meningkatkan kewaspadaan, menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat menjadi target teror serta mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat.

Saat ini terdapat sekitar 728 orang WNI berada di Turki, dan 310 diantaranya adalah mahasiswa dan sebagian lainnya adalah WNI yang bekerja di Turki. Untuk informasi lebih lanjut, para WNI di Turki dapat menghubungi "hotline" KJRI Istanbul pada nomor +905319831534 dengan Ibu Ida. Sementara untuk keluarga WNI di Indonesia dapat menghubungi "hotline" pada nomor +6281290070027.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement