REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan TNI untuk membangun pangkalan militer di Kepulauan Natuna. Hal itu diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat ditemui di Markas Besar TNI, Cilangkap pada Senin (27/6).
"Yang dibangun adalah beberapa pangkalan militer. Tapi perlu kita berdayakan lagi, contohnya runway Lanud Ranai, perlu ada perpanjangan lagi, perlu ada tempat pesawat tempur di sana, perlu ada ground support equipment pesawat tempur di sana," kata Gatot seperti dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah memprioritaskan pembangunan sejumlah kawasan baik di Natuna, Morotai, Biak dan Saumlaki-Selaru. Panglima menjelaskan pembangunan diprioritaskan dapat dimulai pada akhir 2016, dan pada 2017 sudah harus ada perkembangan pembangunan di sejumlah kawasan tersebut.
Selain itu, pemerintah juga perlu membangun dermaga yang dapat disinggahi oleh sejumlah Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk menjaga keamanan perairan.
Dia juga mengatakan pemerintah perlu menambah radar untuk memantau wilayah di seluruh kawasan perbatasan. Presiden telah melakukan rapat terbatas di Natuna pada 23 Juni 2016 membahas pembangunan ekonomi di pulau tersebut.
Rapat terbatas itu diikuti oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.