Senin 27 Jun 2016 23:30 WIB

Vaksin Palsu Dipastikan tak Beredar di Sleman

Pemberian vaksin Rotavirus kepada balita. Ilustrasi.
Foto: medindia.net
Pemberian vaksin Rotavirus kepada balita. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, memastikan vaksin palsu tidak beredar di daerah ini.

"Meskipun disebutkan bahwa pelaku mengedarkan vaksin palsu ke Yogyakarta, namun kami memastikan vaksi palsu tidak beredar di Sleman," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, di Sleman, Senin (27/6).

Menurut dia, bila vaksin palsu yang sudah beredar hampir 13 tahun tersebut masuk ke Kabupaten Sleman, maka akan terjadi kejadian luar biasa (KLB) dari dampak vaksin tersebut. "Bila vaksin palsu beredar di Sleman maka akan ada KLB kasus polio maupun hepatitis, tapi buktinya sampai saat ini Sleman nol penderita polio," kata dia.

Ia mengatakan seluruh vaksin yang digunakan di Sleman selama ini didatangkan Dinas Kesehatan DIY dari pengadaan pusat lalu disebar ke tingkat kabupaten dan seterusnya ke puskesmas. "Jenis vaksin yang beredar yakni, Hepatitis B, BCG, DPT, Antipolio, dan campak," katanya.

Mafilindati mengatakan peluang terbesar peredaran vaksin palsu ada di klinik kesehatan swasta. Namun diperkirakan klinik swasta di Sleman selama ini mendapatkan vaksi-vaksin dari puskesmas.

"Buat apa beli yang palsu padahal tinggal mengajukan ke dinkes akan diberikan secara cuma-cuma," katanya.

Ia mengatakan beberapa klinik dan rumah sakit swasta di Sleman memang ada yang membeli vaksin secara mandiri di luar untuk jenis uniject yang merupakan vaksin untuk hepatitis B. Vaksin jenis ini juga bisa didapatkan melalui dinkes namun secara ketat dibatasi hanya untuk bayi usia 0-7 hari.

"Dinkes tidak melayani permintaan vaksin uniject melebihi batas usia bayi yang ditetapkan. Mungkin karena itu pula, mereka lalu beli vaksin. Hanya kasus tertentu saja karena vaksin itu kan bisa didapatin cuma-cuma. Tapi, tidak termasuk yang dipalsukan karena bentuknya injeksi, bukan botol," katanya.

Distribusi vaksin di Sleman dalam catatan Dinkes setiap bulan mencapai 4.400 vaksin BCG, 3.200 vaksin campak, 5.700 DPT hB dan hiB (hepatitis B), 1.490 HB uniject, 1.500 vaksin TT untuk ibu hamil, dan 5.000 vaksin IPT (polio injeksi). "Kami akan menunggu penyidikan lebih lanjut dari kepolisian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement