REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi PDI-P Gembong Warsono di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini sedang panik, sehingga membuat pernyataan kontroversial terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sebuah video yang baru-baru ini hangat dibicarakan, Ahok menyebut Jokowi tak akan menjadi presiden jika tidak didukung oleh pengembanng. Video tersebut diunggah oleh Pemprov DKI pada 26 Mei 2015, namun baru-baru ini dapat terungkap.
"Itu omongan orang panik. Jokowi jadi presiden karena PDI Perjuangan dapat menghimpun semua kekuatan yang tersebar dan sama-sama bergerak mencapai kemenangan Jokowi," kata Gembong kepada Republika.co.id, Senin (26/6).
Tidak hanya itu, Gembong juga menyebut bahwa Ahok telah lancang membuat pernyataan yang menyinggung orang nomor satu tersebut. "Dan omongan itu lancang," ujar dia.
Gembong menambahkan, sebagai gubernur seharusnya Ahok tidak pantas melepaskan pernyataan seperti itu. Justru, kata dia, Ahok harus bisa menjadi panutan warga Jakarta, bukan membuat kegaduhan seperti itu.
"Sebagai gubernur seharusnya gak pantas ada omongan seperti itu. Karena beliau sebagai panutan warga," jelas dia.
Seperti diketahui, dalam video berdurasi 51.02 menit tersebut, Ahok menyeletuk bahwa Jokowi tak bisa jadi Presiden jika hanya mengandalkan dana dari APBD. Tapi selama ini semua yang ada menurutnya jasa dari pengembang.
"Presiden Jokowi enggak bisa jadi Presiden kalau hanya dari APBD, selama ini kalau lihat selama ini semua yang terbangun, rumah susun, jalan inspeksi, waduk semua, itu semua full pengembang, kita cuma pinter beli UPS, sewa mobil, bayar swasta, kayak begitu ngabisin duit," kata Ahok dalam video tersebut.