REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Halendra Waworuntu mengatakan sinar laser yang ditembakan ke angkasa bisa sangat mengganggu dan membahayakan penerbangan. Bahkan bisa mengakibatkan pesawat gagal mendarat.
"Sinar laser yang saat ini banyak digunakan masyarakat Manado dan diarahkan langsung ke langit, apalagi ke pesawat yang akan mendarat sangat membahayakan keselamatan," kata Halendra, Ahad (27/6).
Halendra mengatakan sudah menerima beberapa keluhan dari maskapai. Sinar laser yang ditembakan ke angkasa dan mengenai ke ruang Cockpit (bagian ruang kemudi pada pesawat terbang) menghasilkan bias yang sangat mengganggu penglihatan dan pandangan pilot.
"Sinar laser tersebut sangat mengganggu konsentrasi para pilot yang memang sudah saatnya untuk mendarat," katanya.
Posisi pesawat yang hendak mendarat berada di ketinggian 2.500 kaki dan Sinar laser bisa bisa menembus ketinggian tersebut.
"Jika kosentrasi pilot terganggu, bisa berakibat gagal mendarat, atau gangguan bahaya lainnya," jelasnya.
Sesuai laporan yang diterima pihak Bandara Sam Ratulangi, ada empat titik sinar laser tersebut yakni di antaranya di Sario, Kawasan Megamas, Jalan Sudirman Manado.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan TNI, Angkatan Udara, Angkatan Laut, kepolisian di seputaran bandara, telah melakukan sosialisasi agar jangan menggunakan sinar laser dan diarahkan ke langit, apalagi ke pesawat karena sangat berbahaya," jelasnya.