REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang menilai, gema Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 hanya ramai dan meriah di Provinsi DKI Jakarta.
"Aktifitas Pilkada 2017 ini hanya fenomena di Jakarta, jadi ramai karena ada Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) saja. Tapi di daerah lain tidak demikian," ujar Sebastian, Ahad (26/6).
Menurut Sebastian, fenomena kemunculan Ahok sebagai calon independen memiliki dampak pada hampir seluruh aspek politik dan pemerintahan. Bahkan keberadaan Ahok sebagai calon independen pada Pilkada 2017, baik dipercaya atau tidak, turut mempengaruhi parlemen dalam menentukan revisi UU Pilkada beberapa waktu yang lalu.
"Padahal Ahok hanya satu orang, kita lihat pengaruhnya nanti. Apakah di Pilkada 2017 nanti tren calon independen akan meningkat atau malah tidak ada sama sekali," katanya menegaskan.
Lebih lanjut dia menilai, apabila Ahok sukses melaju sebagai calon independen tanpa disertai mahar politik maka dipastikan akan muncul tren baru dalam kehidupan berpolitik di tanah air.
"Tapi memang dampaknya tidak bisa dilihat sekarang atau Pilkada 2017, mungkin nanti di pilkada-pilkada selanjutnya. Meskipun (pilkada) 2017 masih ada cukup waktu untuk menyiapkan regulasi tapi tidak bisa sekarang," katanya.