REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tepat siang hari di pada 21 Ramadhan, sekitar pukul 12.00, lima orang tahanan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman melarikan diri. Kelimanya terdiri dari dua orang titipan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. Sedangkan tiga lainnya merupakan warga binaan Lapas.

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Pramono menyampaikan, proses pelarian diri mereka berlangsung secara sederhana. “Mereka naik ke bagian atas gedung Lapas melalui tembok kamar. Setelah di sana mereka memasang tali dengan sarung,” tuturnya, Ahad (26/6).

Tali tersebut digunakan untuk naik. Setelah mencapai bagian atap mereka menjebol plafon. Setelah plafon dijebol, mereka menjebol genteng. Kemudian melompat ke branggang dan keluar melalui bangunan lapas bagian utara.

“Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Polsek dan Polres. Mereka sekarang dalam pengejaran,” ujar Pramono. Hingga saat ini pihak Lapas belum menemukan adanya indikasi keterlibatan orang dalam terkait kasus pelarian diri kelima napi tersebut.

Adapun proses penyelidikan yang sedang berlangsung saat ini adalah mengumpulkan keterangan dari sejumlah orang di sekitar Lapas. Jika memang ditemukan ada keterlibatan oknum dalam Lapas, maka yang bersangkutan akan dikenai hukuman. Berdasarkan data di Lapas Cebongan, kelima napi tersebut tinggal di blok cempaka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika