Kamis 23 Jun 2016 21:57 WIB

Polisi Buka Pintu Masuk TPST Bantargebang

Rep: Kabul Astuti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Foto: Antara
Pekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pintu masuk Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi kembali dibuka pada Kamis (23/6) sore. Pembukaan pintu masuk TPST Bantargebang ini dilakukan oleh jajaran kepolisian Polresta Bekasi Kota dan Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta.

"Siang tadi sudah kita buka. Pagi tadi kita mengadakan rapat dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan PT Godang Tua Jaya (PT GTJ). Semua sudah dibayar oleh Pemprov DKI Jakarta, berarti kewajiban pengelola untuk melaksanakan (pengelolaan sampah)," kata Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Pol Heri Sumardji, kepada Republika, Kamis (22/6).

Heri menyatakan, anggota kepolisian mulai bergerak ke lokasi untuk membuka blokade pintu masuk pada pukul 13.00. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan bahwa pemerintah DKI Jakarta sudah membayar biaya pengelolaan sampai dengan 15 hari ke depan. Selama kontrak belum diputus, pihak pengelola masih mempunyai kewajiban untuk melaksanakan.

Menurut Kapolresta Bekasi Kota, pembukaan pintu masuk TPST dilakukan tanpa ada perlawanan dari warga. Personil yang dikerahkan berkisar satu peleton dari Polsek Bantargebang dan Polresta Bekasi Kota. Setelah pintu dibuka, truk-truk sampah dari DKI Jakarta sudah bisa masuk ke lokasi pembuangan sampah dengan normal. Warga kemudian dikumpulkan di Polsek Bantargebang pada pukul 15.00 WIB.

Pertemuan antara warga, Dinas Kebersihan DKI Jakarta, dan pihak kepolisian ini dilakukan untuk memberi pengertian supaya tidak terjadi aksi-aksi serupa dalam beberapa hari ke depan. Polisi juga masih akan menempatkan personil di lokasi. "Ada. Nanti ke depan akan ada anggota yang jaga. Kita lihat perkembangannya," ucap Heri.

Sebelumnya, warga sekitar TPST Bantargebang mulai menutup pintu masuk ke lokasi pembuangan sampah pada pukul 11.00, Rabu (22/6) kemarin. Mereka melakukan aksi penutupan jalan masuk segera setelah tonase sampah mencapai 2000 ton. Warga baru membuka kembali pintu masuk TPST setelah pukul 00.00 dini hari tadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement