Kamis 23 Jun 2016 19:49 WIB

BMKG Deteksi 23 Titik Panas di Riau

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 23 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) tersebar di Riau, Kamis (23/6).

"23 titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB terdeteksi di tujuh kabupaten di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Ia menjelaskan titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir dengan 10 titik. Titik panas tersebut terdeteksi di Kecamatan Gaung, Gaung Serka dan Keritang.

Selanjutnya di Pelalawan lima titik, Indragiri Hulu empat titik. Sementara itu, satu titik panas lainnya terpantau di Bengkalis, Siak, Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti.

Sementara itu, dari 23 titik panas tersebut, lima diantaranya dipastikan sebagai titik api atau berpotensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Ke lima titik api tersebut terpantau di Indragiri Hulu dua titik, Indragiri Hilir satu titik dan satu titik api lainnya terpantau di Kabupaten Kuantan Singingi. Keberadaan titik panas maupun titik api di Riau cenderung fluktuatif. Dalam beberapa hari terakhir titik api terpantau nihil sebelum terpantau lima titik hari ini.

Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Karlahut menyatakan Pemerintah Provinsi Riau sepakat menetapkan untuk memperpanjang status siaga darurat Karlahut yang berakhir hari ini hingga 30 November 2016 mendatang.

Ia menjelaskan bahwa penetapan status siaga selama lima bulan tersebut tidak berarti tidak mampu menangani bencana kebakaran melainkan meningkatkan upaya prefentif yang telah dilakukan sejak awal 2016 lalu. "Status siaga darurat ditetapkan sebagai upaya prefentif yang kita lakukan sejak awal terus maksimal," katanya.

Sepanjang 2016 ini, Riau disebut berhasil mengatasi masalah Karlahut dengan menekan angka luasan kebakaran. Tahun ini juga merupakan yang pertama kalinya wilayah itu tidak terpapar kabut asap.

Seluruh personil yang tergabung dalam Satgas Karlahut terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan seperti membangun ribuan sekat kanal dan penegakan hukum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement