REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada perkembangan signifikan dari kelompok teroris Santoso. Kelompok tersebut mengubah strategi persembunyian untuk menghindari kejaran satuan tugas (Satgas) gabungan TNI-Polri.
"Hasil pemeriksaan adalah Santoso memang sedang mengeluarkan taktik yang berbeda," ujar Rudy, Rabu (22/6).
Rudy enggan memaparkan secara rinci perubahan taktik tersebut. Yang pasti kata dia kelompok Santoso berusaha menghindari kejaran Satgas dengan cara berhenti di hutan yang lebat.
"Dia cukup berhenti di hutan yang lebat, lalu diam. Itu (perubahan) yang signifikan," jelas Rudy.
Dengan adanya perubahan taktik tersebut, Satgas pun harus putar otak mencari strategi baru. "Yang pasti kami mengubah taktik," ujarnya.
Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari anggota kelompok teroris Santoso yang berhasil ditangkap baru-baru ini yakni Samil. Diketahui, Samil dalam kondisi sakit sehingga tak mampu mengikuti kelompok Santoso.
Dari Samil pula aparat mengetahui cara-cara Santoso melarikan diri dari kejaran aparat.