Kamis 23 Jun 2016 15:34 WIB

Petugas Gabungan Temukan Cumi-Cumi Berformalin di Purbalingga

Cumi-cumi
Foto: Antara
Cumi-cumi

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Petugas gabungan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menemukan cumi-cumi berformalin yang dijual pedagang di Pasar Bobotsari.

Cumi-cumi berformalin tersebut ditemukan petugas saat menggelar razia terhadap makanan berbahaya di Pasar Bobotsari, Purbalingga, Kamis.

Dalam hal ini, petugas mencurigai produk ikan laut berupa cumi-cumi yang dijual salah seorang pedagang karena tidak dikerumuni lalat.

Oleh karena itu, petugas pun mengambil sampel untuk dilakukan pengujian hingga akhirnya diketahui jika cumi-cumi tersebut mengandung formalin.

Kendati demikian, petugas hanya meminta pedagang untuk tidak menjual cumi-cumi berformalin tersebut.

Terkait temuan cumi-cumi berformalin tersebut, pedagang ikan laut Listiyana mengaku tidak mengetahui jika cumi-cumi yang dijualnya mengandung formalin.

"Biasanya saya kulakan cumi-cumi sendiri. Baru kali ini saya mencoba beli dari nelayan di Pekalongan, saya tidak tahu kalau ternyata telah dikasih formalin," katanya.

Selanjutnya, petugas gabungan menyisir beberapa pedagang makanan dan menemukan kerupuk, cendol, dan jajanan pasar yang mengandung pewarna tekstil.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Purbalingga Teguh Wibowo mengatakan pewarna tekstil sangat berbahaya jika digunakan pada makanan dan minuman karena dapat menyebabkan penyakit kanker, liver, dan sebagainya.

"Kalau makanan itu sudah tidak bisa di-'treatment', ya harus disingkirkan seperti cendol tidak bisa di-'treatment'. Tapi kalau makanan yang mengandung formalin, untuk membersihkannya harus dicuci sampai bersih," katanya.

Ia mengatakan razia tersebut akan terus dilakukan selama bulan Ramadhan hingga mendekati lebaran.

Menurut dia, makanan yang mengandung formalin dan pewarna tekstil tesebut selanjutnya disita untuk dimusnahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement