Rabu 22 Jun 2016 19:15 WIB

Belum Ada Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Merak

Rep: melisa riska putri/ Red: Citra Listya Rini
Pelabuhan Merak, Banten.  (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pelabuhan Merak, Banten. (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON  --  Memasuki 14 hari sebelum Idul Fitri 1437 H, belum ada pelonjakan penumpang di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten. Diprediksi, lonjakan terjadi pada enam hingga lima hari sebelum Lebaran.

"Lonjakan arus mudik diprediksi mencapai enam persen," kata Manajer Operasi Usaha PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Abdillah.

Seperti Republika.co.id lihat, pelabuhan Merak masih didominasi kendaraan besar. Abdillah mengatakan, kendaraan besar atau truk dilarang melintas pada lima hari sebelum lebaran atau H-5, kecuali pengangkut bahan pangan dan bahan bakar.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak pelabuhan mempersipkan 57 loket tiket. Termasuk loket khusus di dua rest area tol Tangerang-Merak.

Namun, ia menjelaskan tiket yang dibeli di loket rest area masih harus ditukar dengan tiket masuk di loket pelabuhan. "Mereka hanya mendapat kode booking saja, tapi itu mempersingkat waktu transaksi," ujarnya.

Dari tahun-tahun sebelumnya, kata dia  kepadatan pemudik di pelabuhan Merak, kerap terjadi pada malam hari. Senada dengan Abdillah, Kepala Terminal Merak Robi Hidayat menyampaikan, kendaraan roda dua dan pengguna kendaraan umum lebih memilih melakukan perjalanan mudik malam.

"Mereka melakukan mudik malam dengan asumsi sampai (pelabuhan) Bakauheni pagi," kata Abdillah. Setidaknya dibutuhkan waktu dua hingga 2,5 jam untuk berlayar dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.

Melihat kebiasaan pemudik yang memilih malam hari, Abdillah pun mengimbau untuk memecah kebiasaan pemudik yang cenderung memilih malam hari. "Kita imbau untuk mudik siang atau pagi agar tidak menumpuk," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement