REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, akan menambah alokasi anggaran untuk operasi pasar murah (OPM). Saat ini, Pemprov Jabar telah menganggarkan dana untuk OPM kabupaten/kota sebesar Rp 15 miliar. Namun, Pemprov tahun depan akan menambah sekitar Rp 20 sampai Rp 30 miliar.
"Anggaran itu ternyata bermanfaat untuk menstabilkan harga jadi mungkin akan ditambah," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher di acara Bazar Ramadhan 1437 Hijriah, di Halaman Gedung Sate Bandung, Rabu (22/6).
Menurut Aher, selain bisa menstabilkan harga pada saat bersamaan anggaran tersebut bermanfaat untuk masyarakat kecil. Karena, nanti masyarakat dibagi kupon untuk masyarakat kurang mampu yang datanya diambil dari data BPS.
"Meski sering ada kekeliruan tapi 90 persen OPM tepat sasaran jadi sangat bagus lewat gerakan bazar ini kan bisa ratusan ribu orang itu dari pemprov saja," katanya.
Selain Pemprov Jabar, kata dia, ada lembaga sosial lainnya, yayasan, yang rata-rata lembaga menggelar OPM. Karena harganya pasti di bawah pasaran, jadi OPM pasti diserbu.
"Ini gerakan komunitas menstabilkan harga dan sangat bermanfaat," katanya.
Untuk skala lebih luas, kata Aher, Ia akan melestarikan tradisi baik ini dan terus mendorong digelar di masyarakat. Selain ada anggaran dari provinsi, Aher berharap kabupaten/kota juga mengalokasikan anggaran serupa.
"Yang jelas bagus klo kota kabupaten juga. Ini gerakan bagus, OPM di semua lini kita lakukan," katanya.