Rabu 22 Jun 2016 18:35 WIB
Hari Jadi Jakarta

Mengenal Asal Usul Nama-Nama Kampung di Jakarta

Monas
Kapal-kapal milik nelayan bersandar di kampung nelayan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/2). (Republika/Prayogi)

Tidak jauh dari Gambir terdapat kampung Gondangdia yang kini berada di daerah pemukiman elit Menteng, Jakarta Pusat. Nama Gondangdia cukup dikenal di kalangan masyarakat awam di Jakarta karena sering disebut dalam lagu Betawi: Cikini si Gondangdia, saya disini karena dia.

Ada beberapa versi nama kampung Gondangdia. Berasal dari nama pohon gondang (sejenis pohon beringin). Berasal dari nama binatang air sejenis keong gondang, yang artinya keong besar.

Juga berasal dari nama seorang kakek yang terkenal dan disegani masyarakat sekitar kampung. Kakek ini punya nama kondang dan sering dipanggil ‘kiai kondang’. "Nama tempat itu pun disebut gondangdia (kakek yang tersohor)," ucap pria kelahiran 1936 itu.

Dari Jakarta Pusat kita ke Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Di sini terdapat kawasan Kebantenan, karena sejak 1685 dijadikan salah satu tempat pemukiman orang-orang Banten di bawah pimpinan Pangeran Purbaya, salah seorang putra Sultan Agung Tirtayasa. Tentang keberadaan orang Banten di kawasan tersebut, kisahnya dimulai, setelah Sultan Haji mendapatkan bantuan Kompeni.

Akibatnya Sultan Agung Tirtayasa terdesak, sampai terpaksa meninggalkan Banten, bersama keluarga dan abdi-abdinya yang masih setia kepadanya. Mereka berpencar, tetapi kemudian terpaksa menyerahkan diri: Sultan Ageng di sekitar Ciampea, Pangeran Purbaya di Cikalong kepada Letnan Untung (Untung Surapati).

"Di Batavia awalnya mereka ditempatkan di dalam lingkungan benteng. Kemudian, Pangeran Purbaya beserta keluarga dan abdi-abdinya diberi pemukiman di Kebantenan, Jatinegara, Condet, Citreureup, Ciluwer, dan Cikalong."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement