Rabu 22 Jun 2016 17:05 WIB
Hari Jadi Jakarta

Dua Maskot Jakarta di Ambang Kepunahan

Elang bondol
Foto: Antara
Elang bondol

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu

Ulung-ulung, begitu sebutan orang Betawi untuk burung elang bondol. Pernyataan itu terlontar dari Alwi Shahab, pemerhati sejarah Jakarta di awal perbincangan dengan Republika.co.id, akhir pekan lalu.

Pria yang saban hari disapa Abah Alwi ini merawikan, pada 1970-an, elang bondol masih lestari di langit DKI. "Ulung-ulung biasanya membuat sarang di pohon-pohon tinggi di Jakarta. Dulu masih banyak pohon tinggi, tapi sekarang sudah digantikan gedung-gedung," kata Abah Alwi.

"Masyarakat Betawi," kata Abah Alwi melanjutkan, "akrab dengan Ulung-Ulung. Bahkan ada lagunya, yang mengingatkan orang untuk mewaspadai Ulung-ulung yang mengintai dan menyamber anak ayam."

Elang bondol kini tersingkir dari kehidupan belantara beton Jakarta. Ia terusir dari Ibu Kota karena makanan favoritnya berupa ikan yang berada di perairan bersih sudah tidak ada lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement