Rabu 22 Jun 2016 00:00 WIB

Astaga, Remaja Surabaya Anggap Wajar Berciuman

Red: Ilham
Tampak seorang remaja putri tersenyum.
Foto: corbis
Tampak seorang remaja putri tersenyum.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 19 persen dari 300 remaja Surabaya yang diteliti empat mahasiswa ITS menganggap wajar berciuman saat berpacaran. Bahkan, 36 persen dari responden menganggap wajar berpelukan saat berpacaran.

"Dari hasil kuesioner yang kami sebar, terlihat jelas bahwa pergaulan remaja saat ini sudah sampai tingkat mengkhawatirkan dan cenderung mengarah pada penyimpangan normatif pergaulan budaya timur," kata Ketua Tim Mahasiswa ITS, Febriliani Masitoh di Surabaya, Selasa (21/6).

Mahasiswa Jurusan Statistika angkatan 2012 itu menjelaskan hal itu menjadi peringatan bagi para orang tua di Surabaya agar bisa mengawasi lebih ketat terhadap putra-putrinya dalam berpacaran. Sebab, perilaku berpacaran mereka sudah terbilang mengkhawatirkan.

"Masalahnya, remaja dengan perilaku menyimpang itu berasal dari keluarga dengan latar pendidikan mayoritas hanya SD," katanya saat melakukan presentasi di depan tim Monitoring Evaluasi (Monev) dari Kementerian untuk seleksi ke tingkat Nasional guna Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori penelitian.

Pihaknya menyebarkan kuesioner pada 300 responden pelajar jenjang SMA, SMK, dan MA di Surabaya. Hasilnya, 36 persen menyatakan wajar berpelukan saat berpacaran dan 19 persen wajar berciuman. Hasil lainnya, 17 persen dari responden hanya ingin jalan berdua tanpa mengajak teman, 9 persen ingin bergandengan tangan, 5 persen memilih tempat sepi saat kencan, 3 persen tidak malu bermesraan di depan umum, dan 2 persen berhubungan seks menjadi tanda cinta.

"Sebanyak 300 kuesioner itu kami sebar secara acak pada 61 siswa SMA, 140 siswa SMK, dan 99 siswa MA. Kami melakukannya secara acak dan tidak mengidentifikasi secara sepesifik sekolahnya," katanya.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement