Selasa 21 Jun 2016 04:18 WIB

Presiden Instruksikan Kedaulatan di Natuna Dipertahankan

 Sejumlah nelayan asing ditahan di wilayah Laut Natuna, Anambas, Kepri, (Antara/Joko Sulistyo)
Sejumlah nelayan asing ditahan di wilayah Laut Natuna, Anambas, Kepri, (Antara/Joko Sulistyo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk mempertahankan kedaulatan negara di seluruh wilayah Indonesia termasuk perairan Natuna, Kepulauan Riau.

"Pada Intinya, Presiden memerintahkan untuk mempertahankan kedaulatan wilayah RI yang dengan susah payah kita bangun sejak zaman kemerdekaan," kata Staf Khusus Presiden Johan Budi, Senin (20/6).

Sebelumnya Presiden memanggil Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan untuk membahas soal Laut Cina Selatan. Johan menegaskan Presiden ingin ada penegakan kedaulatan di seluruh wilayah NKRI tanpa harus mengurangi hubungan baik.

"Jadi yang pertama menjaga kedaulatan itu dulu, kedaulatan RI, yang disampaikan Presiden ke Menkopolhukam," katanya.

Johan Budi mengatakan diplomasi positif tetap akan dijalankan dengan Cina namun kedaulatan negara adalah harga mati yang harus dipertahankan.

"Meskipun demikian tadi disampaikan Menko Luhut bahwa menjaga hubungan itu juga perlu," katanya.

Beberapa waktu terakhir, wilayah Laut Cina Selatan memanas karena beberapa insiden. Cina sempat melayangkan protes kepada Pemerintah Indonesia atas penangkapan kapal ikan Cina di Perairan Natuna di ZEE Indonesia pada 17 Juni 2016.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement