REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Lazis PLN menyisihkan anggaran CSR-nya untuk beasiswa Cahaya Pintar kepada mahasiswa dari berbagai PTN/PTS di seluruh Indonesia. Sumber dananya dari zakat pegawai PLN seluruh Indonesia melalui potongan gaji secara otomatis dengan potensi Rp 2,120 miliar per tahun.
Hal itu dikemukakkan Direktur Human Capital Manajemen PLN Persero Muhammad Ali pada acara Penandatanganan MoU Lazis PLN-PTN/PTS dan Pesantren di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/6).
Hadir dalam kesempatan ini Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa yang kurang mampu agar dapat menyelesaikan kuliah di Perguruan Tinggi, Lazis PLN bekerjasama dengan 40 PTN/PTS di Indonesia untuk menyalurkan beasiswa, dengan penerima manfaat sebanyak 2000 mahasiswa sejumlah Rp 40 miliar. Setiap tahun jumlah penerima beasiswa ditingkatkan.
"Untuk di DIY sendiri ada 200 mahasiswa dari empat perguruan tinggi (UGM, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) yang menerima beasiswa," kata dia.
Di samping itu zakat yang dikumpulkan oleh Lazis juga disalurkan untuk program 1.000 pesantren bersih. Pada kesempatan ini ada tiga pesantren yang mendapatkan bantuan masing-masing senilai Rp 50 juta. Ketiga pesantren tersebut adalah pesantren Krapyak, Pandanaran dan Muntilan.