REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ketua DPD Partai Golongan Karya Jabar Dedi Mulyadi mendapat angin segar jika ingin maju pada Pemilihan Gubernur Jabar 2018 mendatang. Salah satunya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memberikan dukungan kepada dirinya untuk menjadi Gubernur Jabar. Dukungan ini, dinilai akan memudahkan bupati Purwakarta ini dalam merebut hati Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Hal ini diungkapkan pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Asep Warlan Yusuf, saat dimintai komentarnya terkait penyataan Ahok yang menginginkan Dedi menjadi gubernur Jabar periode 2018-2023. Menurutnya, dukungan Ahok tersebut akan menjadi penilaian positif bagi DPP Golkar dalam menentukan sosok yang akan diusung pada Pilgub Jabar tersebut.
“Mereka (Golkar) ingin simetris, kemenangan di Jakarta dan Jabar. Targetnya harus begitu,” ujar Asep saat dikonfirmasi di Bandung, Senin (20/6).
Menurut Asep, meskipun Golkar belum tentu memilih Dedi untuk cagub Jabar, tapi dukungan (Ahok) ini cukup positif bagi Dedi. "Golkar kan mendukung Ahok di (pilgub) Jakarta, jadi permintaan Ahok (agar Dedi jadi cagub) ini akan didengar (DPP Golkar)," katanya.
Asep menilai, dukungan Ahok dikarenakan Dedi memiliki kesamaan pandangan, terutama dalam menyikapi keanekaragaman dan perbedaan budaya, suku, dan agama. Dedi, dianggap berhasil oleh Ahok dalam menghargai setiap perbedaan yang ada. “Penghargaan terhadap perbedaan. Itu yang terjadi di DKI dan Purwakarta," katanya.
Selain sosok budayawan, kata Asep, Dedi sangat menghargai perbedaan, saling menghormati. Ini, yang menarik bagi Ahok.
Selain itu, dukungan Ahok ini berlandaskan kepentingan pembangunan di kedua daerah tersebut. DKI Jakarta dan Purwakarta berada di lokasi yang berdekatan, sehingga kedua daerah tersebut memiliki keterkaitan yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Asep mencontohkan, tata ruang kedua daerah itu memiliki keterkaitan satu sama lain. Misalnya, Tata ruang untuk kereta api cepat, migrasi penduduk. Selain itu pasokan air DKI pun dari Purwakarta, dari Jatiluhur. “Mungkin Dedi dianggap sudah memiliki sinyal positif untuk Jakarta,” katanya.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, setelah mendapat dukungan Ahok, hal tersebut harus diperhitungkan secara matang meski pun sebagai ketua partai di Jabar dirinya berhak mendapat 'tiket emas' untuk maju sebagai calon gubernur. “Kalau saya saat ini masih ingin fokus sebagai kepala daerah Purwakarta, juga terus melakukan konsolidasi dan komunikasi. Sehingga nantinya harapan Pak Ahok (sebagai Gubernur Jabar) bisa terwujud,” katanya.