REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemkab Tangerang menyatakan, 1,3 juta penduduk Tangerang menggunakan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB).
"Ini menandakan bahwa kesadaran warga untuk KB cukup tinggi," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Pemkab Tangerang Umami Ulfa di Tangerang, Senin (20/6).
Umami mengatakan laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan bila memang ada kesadaran secara bersama bagi warga tentang hidup sehat dan jumlah keluarga terbatas. Dia mengatakan padahal wilayah ini merupakan magnit bagi pendatang untuk mencari kerja karena banyak pabrik yang beroperasi.
Bahkan perusahaan skala nasional dan internasional berdiri di daerah ini membuat banyak warga dari daerah lain ingin bermigrasi dengan mencari kerja. Hal tersebut menyebabkan beberapa kecamatan padat penduduk seperti Kecamatan Pasar Kemis, Cikupa, Panongan, Curug dan Kelapa Dua.
Saat ini di Kabupaten Tangerang adalah satu-satunya wilayah yang sudah mencapai kuadran IV yaitu angka kelahiran rendah bila dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Banten. Demikian pula warga di wilayah ini telah ditetapkan sebagai penguna alat KB aktif sehingga dapat menekan laju pertumbuhan penduduk.
Menurut dia, dari data tersebut bahwa mayoritas perempuan melahirkan dua anak dan tidak mengandung risiko terhadap kematian. Dia mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan aparat Dinas Pendidikan Pemkab Tangerang untuk membantu kelancaran program KB.
Pemberian materi pengajaran kepada anak didik di kelas tentang pengendalian penduduk juga diberikan sejak dini agar mereka dapat memahami secara baik dan benar. "Namun salah satu materi yang diberikan guru terhadap siswa SMA dan sederajat adalah tentang pengendalian reproduksi," ujar dia.