Ahad 19 Jun 2016 13:51 WIB

Bupati Tabanan Bangun Candi Leluhur Majapahit di Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Warisan budaya nasional atau warisan budaya bangsa adalah cermin tingginya peradaban. Salah satu ciri bangsa besar dan maju adalah bangsa yang mampu menghargai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, membangun Candi Leluhur Majapahit di Desa Sumertanggul Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Peresmian candi yang memakan waktu selama satu setengah bulan tersebut diresmikan Ahad (19/6) dan dihadiri oleh warga sekitar serta kepala-kepala daerah.

Pembangunan candi ini juga merupakan bukti nyata kepedulian Ni Putu Eka Wiryastuti terhadap sejarah,serta wujud kecintaan dia pada kebesaran bangsa Indonesia. “Generasi sekarang tidak bisa hanya melihat masa ini dan masa depan saja, namun jika ingin menjadi bangsa yang besar, harus melihat ke belakang, kepada sejarah yang pernah terbangun di negeri ini serta belajar dari parapendahulu kita,” ujar Eka dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (19/6).

Eka juga menyebutkan bahwa pembangunan candi ini merupakan perhatianyang tulus dari dirinya yang memiliki kecintaan terhadap leluhur Majapahit. Ia juga rencananya akan menurunkan tim untuk membuat film dokumenter sejarah Kerajaan Majapahit.

Sementara itu, Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) KabupatenTabanan, I Wayan Tontra yang juga akan menjadi Ketua Pelaksana dalam acara peresmian candi tersebut, mengapresiasi hal yang dilakukan oleh Eka.

“Mempimpin menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan mental,” ujarnya.

Seperti diketahui, Eka mengukir sejarah sebagai Bupati wanita pertamadi Bali. Dia terpilih melalui Pilkada Tabanan 2010 dan pilkada Tabanan 2015. Pada periode pertama kepemimpinannya sebagai Bupati Tabanan 2010-2015, Eka Wiryastuti getol mempersembahkan penghargaan Muri setiap tahun, tercatat 19 penghargaan MURI diraih berkat beragam kegiatan bersifat massal yang digelarnya, mulai dari sunatan massal, pap smear, joget bumbung, hingga nyangrai kopi massal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement