Jumat 17 Jun 2016 23:15 WIB

Budaya Korupsi tidak Pernah Berubah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, korupsi menjadi faktor penghambat pembangunan Indonesia. Korupsi mengakibatkan infrastruktur rusak, begitu juga dengan peradaban.

"Hari ini budaya korupsi tidak pernah berubah," ujar Dahnil, pada pembukaan konvensi antikorupsi PP Pemuda Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (17/6) malam.

Dahnil mengajak semua elemen mengubah budaya korupsi tersebut. Meskipun disadari membangun budaya antikorupsi membutuhkan waktu lama.

Menurut Dahnil, pemuda dapat memulai dalam membangun budaya tersebut. Pasalnya, korupsi akan menghambat jalan pemuda sebagai generasi penerus. "Karena korupsi kita kehilangan hak. Maka fardu 'ain pemuda terlibat gerakan anti korupsi," kata Dahnil.

Namun yang terpenting, lanjutnya, membangun budaya antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri. Madrasah antikorupsi yang digagas Pemuda Muhammadiyah menurut Dahnil salah bentuk membangun budaya tersebut.

Hadir sejumlah tokoh nasional pada pembukaan konvensi antikorupsi tersebut. Diantaranya, Ketua KPK, Agus Rahadjo, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Dalam konvensi tersebut, Dahnil melanjutkan, banyak hal yang akan dibicarakan. Termasuk mendorong merubah istilah bagi pelaku korupsi dari koruptor menjadi maling. "Ini serius dan masyarakat harus merasa korupsi masalah kita bersama," tutur.ya.

Pemuda Muhammadiyah ingin mendorong jamaah antikorupsi menjadi gerakan kebudayaan. Disamping itu, Dahnil meminta dukungan gerakan politik untuk mewujudkan hal tersebut.

Sebab Dahnil menilai, gerakan kebudayaan antikorupsi tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh gerakan politik. Sehingga dapat bermanfaat untuk masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement