Jumat 17 Jun 2016 14:03 WIB

80 Persen Armada Angkutan Lebaran Bermasalah

Cek Kelayakan Bus Mudik: Petugas Dinas Perhubungan memeriksa kondisi salah satu bus angkutan Lebaran 2015 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (8/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Cek Kelayakan Bus Mudik: Petugas Dinas Perhubungan memeriksa kondisi salah satu bus angkutan Lebaran 2015 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga H-19 Idul Fitri, hampir 80 persen armada angkutan Lebaran 2016 masih bermasalah. Sebagian besar di antaranya tidak layak jalan.

Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto mengatakan 80 persen armada bus untuk angkiutan lebaran tahun ini dinyatakan bermasalah dan harus diperbaiki agar layak jalan. Hal ini diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik kendaraan dan surat jalan yang dilakukan Kementrian Perhubungan di beberapa tempat termasuk di Yogyakarta terhadap armada bus yang akan di gunakan untuk angkutan Lebaran.

"Dari 100 persen kendaraan yang kita uji baik di Jakarta di tempat lain dan di Yogyakarta 80 persennya harus diperbaiki hanya 20 persen yang lulus uji," ujarnya disela-sela pemeriksaan kendaraan angkutan Lebaran di Terminal Penumpang Yogyakarta, Jumat (17/6).

Pemeriksaan kendaraan tersebut dilakukan terhadap bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Menurut Pudji,permasalahan armada bus tersebut sebagian besar karena kondisi fisik. Sekitar 80 persen armada yang bermasalah ini ada yang spedometernya mati, kaca pecah, ban halus, nomor rangka tidak sesuai STNK, tidak memiliki rem tangan, dan surat trayek yang belum diperpanjang.

"Untuk masalah berat seperti speedometer dan kaca pecah harus masuk pool (kandang) untuk diperbaiki dulu," ujarnya.

Banyaknya armada bus yang bermasalah ini menurut Pudji karena kurang pedulinya semua pihak baik pengusaha bus, supir, pengawas di perusahaan oto bus (PO) maupun petugas uji kelayanan dan petugas perhubungan sendiri. Karena itulah, Pudji meminta semua pihak untuk bekerja sama meningkatkan layanan dan kualitas armada bus agar kselamatan penumpang terjamin dalam angkutan lebaran tahun ini.

Menurut Pudji, jumlah armada bus angkutan lebaran di Indonesia mencapai 46 ribu unit. Dari jumlah ini baru 20 persen yang diperiksa secara sampling oleh Kementrian Perhubungan dan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Pemeriksaan dilakukan menyeluruh di beberpa titik di Indonesia termasuk Yogyakarta.

Dalam pemeriksaan di Terminal Yogyakarta sendiri dari 21 armada bus AKAP hanya 5 armada yang dinyatakan lulus uji pemeriksaan dan dinyatakan layak jalan. Sedangkan 16 armada lainnya dinyatakan tidak layak jalan karena berbagai masalah antara lain spedometer mati, kaca pecah, ban gundul dan tidak memiliki rem tangan.

Dalam pemeriksaan bus sebelumnya, Kamis (16/6) dari 37 armada bus AKAP yang diperiksa 12 armada dinyatakan tidak layak jalan dan empat armada dikndangkan karena kaca pecah. Armada yang dinyatakan tak layak ditilang dan diserahkan ke kepolisian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement