Rabu 15 Jun 2016 17:14 WIB

PDIP: Pencalonan Tito Sebagai Kapolri Berpotensi Picu Turbulensi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala BNPT Komjen Pol Tito M Karnavian pada The General Briefing on Counter-Terrorism di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/4).
Foto: BNPT
Kepala BNPT Komjen Pol Tito M Karnavian pada The General Briefing on Counter-Terrorism di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kepala BNPT, Komjen Pol Tito Karnavian mencuat menyusul pernyataan Ketua DPR, Ade Komarudin yang menyebut Presiden Jokowi mengajukan surat permohonan Tito sebagai calon tunggal kapolri. Tito menjadi calon tunggal yang diajukan Presiden untuk menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti sebagai pucuk pimpinan Polri.

Fraksi PDIP di DPR mengaku akan mengkaji penunjukan mantan kapolda Metro Jaya tersebut. Menurut politikus PDIP, Masinton Pasaribu, partainya belum menerima surat dari Presiden Jokowi. Tetapi ia mengakui sudah mendengar pengajuan tersebut.

Masinton menjelaskan, pengkajian Tito mengingat, sebelumnya baik Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) dan Kompolnas sempat menyerahkan nama-nama yang bisa dipertimbangkan menjadi Kapolri.

"Kami akan kaji dulu nama yang diajukan presiden, kemarin kan ada nama nama juga dari Wanjakti. kita kaji dulu semua kekurangan dan kelebihannya," ujar Masinton di Komplek Parlemen, Rabu (15/6).

DPR, kata dia menjelaskan, memiliki hak menolak nama yang disodorkan Presiden. Karena itu, DPR setidaknya memiliki sekitar 20 hari untuk mengkaji nama Tito sejak Presiden menyodorkan surat DPR.

Mencuatnya nama Tito menurut Masinton berpotensi menimbulkan kegaduhan di tubuh Mabes Polri. Sebab, selama ini kursi Kapolri dijabat sesuai urutan angkatan, istilahnya urut kacang. Artinya, Tito melompati empat angkatan jika terpilih menjadi Kapolri.

Alasan itu menurut Masinton menjadi pertimbangan Fraksi PDIP dan Komisi III DPR. Sebab, dikhawatirkan majunya Tito akan berdampak pada turbulensi di tubuh Mabes Polri.

"Mudah mudahan aja dengan lompatan beberapa angkatan ini tidak ada turbulensi di dalam institusi kepolisian. Nanti di fit and proper test akan kita tanyakan," kata dia.

DPR pun menurut Masinton akan memikirkan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya turbulensi atas pencalonan Tito.

"Ini bukan lagi sekedar regenerasi tapi potong generasi. Yang perlu kita pertimbangkan adalah faktor internal kepolisian. Potensi ada turbulensi. Ini potong generasi," ujar Masinton.

(Baca Juga: Jokowi Ajukan Tito Karnavian Sebagai Calon Tunggal Kapolri)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement