Selasa 14 Jun 2016 23:33 WIB

Menpan RB Minta Kanin Bogor Maksimal Layani Masyarakat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi meminta pimpinan Kantor Imigrasi (Kanim) Kota Bogor berinovasi dalam melayani masyarakat. Kepala Kanim Bogor, Herman Lukman mengklaim berupaya maksimal dalam segi pelayanan.

“Kami sekarang sedang merencanakan sistem drive thru namun terbentur dengan lahan yang terbatas,” kata Kepala Kanin Kota Bogor Herman Lukman, Selasa (14/6).

Herman menuturkan, jangakan tempat untuk kendaraan lewat, lahan untuk parkir di kantor tersebut juga mengalami keterbatasan. Untuk menangani keterbatasan lahan tersebut, Kanim Kota Bogor tengah membangun gedung baru.

“Saya berharap cepat selesai. Kami inginnya tahun ini tapi tergantung keputusan dari pusat,” kata Herman.

Meski terbatas, pelayanan yang diberikan Kanin Bogor menjadi prioritas utama. Bahkan, kata dia, Kanim Kota Bogor sudah melakukan pengajuan program baru. “Untuk membuka pelayanan di mal, kami pernah mengajukan ke pusat namun belum disetujui,” kata Herman.

Dia berkata, untuk membangun layanan di mal atau pusat perbelanjaan masih mengalami kendala tertentu, seperti persoalan perangkat dan jaringan. Kanim Kota Bogor juga berupaya maksimal dengan memberikan pelayanan saat jam istirahat. Pada waktu istirahat, ada satu atau dua petugas yang memberikan pelayanan.

Sebelumnya Menpan RB Yuddy Chrisnandi menilai perlu adanya inovasi mengingat keterbatasan tempat dan banyaknya masyarakat yang datang di Kanim Kota Bogor. “Perlu dilakukan terobosan-terobosan bagaimana mengurangi antrean para pemohon jika banyak yang datang,” ucap Yuddy.

Upaya terobosan tersebut, kata Yuddy, bisa dilakukan dengan memberlakukan jam kerja lebih pagi seperti yang dilakukan di Kanim Jakarta Selatan. Selain itu sistem jemput bola juga bisa menjadi pilihan atau seperti di Surabaya dengan membuka Unit Pelayanan Terpadu (UPT) umum di mal.

 “Jadi dari sisi pelayanannya Imigrasi Bogor sudah profesional. Tinggal bagaimana lebih meningkatkan pelayanannya,” ujar Yuddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement