REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumut terus memburu 11 tahanan yang melarikan diri, Senin (13/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Polda pun telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran terhadap tahanan narkoba tersebut.
"Saat ini, kita sudah bentuk tim khusus untuk mengejar tahanan yang lari dari Rutan Tahti (tahanan dan barang bukti) yang ada di gedung Ditnarkoba Polda Sumut," kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting di Mapolda Sumut, Selasa (14/6).
Rina mengatakan masih mendalami kronologi kaburnya 11 tahanan tersebut. Namun, petugas menduga mereka keluar dengan cara menggergaji gembok pintu tahanan.
Petugas yang berjaga saat para tahanan tersebut kabur, Aipda SS dan Brigadir H pun, kata Rina, masih diperiksa di Bidang Propam Polda Sumut. Termasuk kemungkinan keduanya tertidur dan keberadaan gergaji yang digunakan tahanan untuk kabur.
"Anggota kita yang berjaga saat itu sedang diperiksa Propam Polda. Yakinlah, Polda akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang lalai," kata Rina.
Ia pun mengimbau kepada keluarga dan masyarakat yang mengetahui keberadaan 11 tahanan tersebut untuk segera menginformasikan ke Polda Sumut. "Kami juga ingatkan pada sebelas tahanan yang lari supaya segera menyerahkan diri ke Polda," ujar dia.
Nama tahanan yang kabur tersebut, yakni Datuk Ega Juanda alias Ega (28), warga Medan Marelan; Suhermanto alias Suhir (25), warga Gayo Lues, Aceh; Abdulah alias Adul (37), warga Medan Belawan; Herizal alias Rizal (24), warga Gayo Lues, Aceh; Suliadi alias Adi (23), warga Perbaungan, Serdang Bedagai; dan Busra (38), warga Aceh Utara.
Selanjutnya, Rico Triyoga Tama (32), warga Medan Sunggal; Amad (31) warga Pancur Batu atau Aceh Tamiang, Aceh; Yudhi Kurniawan (26), warga Kota Binjai; Teddy Sugara (39), warga Medan Denai; dan Syarifuddin (43), warga Medan Belawan.