Selasa 14 Jun 2016 15:34 WIB

Purwakarta Ditargetkan Bebas Rutilahu 2017

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengecek pembangunan jembatan penghubung wilayah perbatasan, di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Jumat (10/6). Jembatan itu, nantinya akan menghubungkan masyarakat Purwakarta dengan Kabupaten Subang.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengecek pembangunan jembatan penghubung wilayah perbatasan, di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Jumat (10/6). Jembatan itu, nantinya akan menghubungkan masyarakat Purwakarta dengan Kabupaten Subang.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta akan menyelesaikan masalah rumah tak layak huni (Rutilahu) di 2017 mendatang. Berdasarkan data terbaru, ada 20 ribu rutilahu yang akan diperbaiki pemerintah daerah tersebut. Anggaran untuk menyelesaikan persoalan tersebut, digadang-gadang mencapai Rp 400 miliar.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, hasil inventarisasi data jumlah rumah tak layak huni di wilayahnya mencapai 20 ribu unit lagi. Dari jumlah tersebut, 5.000 unit di antaranya tak memiliki sarana mandi, cuci, kakus (MCK). Karena itu, pembangunan rutilahu di 2017 nanti, akan diselesaikan dengan persoalan MCK sekaligus. 

"Persoalan rutilahu ini harus tuntas di akhir masa jabatan saya," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Selasa (14/6).

Menurut Dedi, anggaran sebesar Rp 400 miliar itu, dialokasikan dari APBD murni. Mengingat, di 2017 beban untuk memerbaiki fasilitas umum, terutama jalan sudah berkurang. Tinggal pemeliharaan saja. Makanya, anggarannya bisa dialihkan untuk menuntaskan masalah rutilahu.

Anggaran untuk pembangunan rutilahu ini, diprediksi naik. Sebelumnya, pemkab mengalokasikan Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per unit. Tetapi, di 2017 nanti, naik jadi Rp 20 juta per unit.  

Dengan begitu, diharapkan akhir 2017, seluruh rumah warga di Purwakarta layak untuk ditinggali. Serta, 100 persen tuntas MCK, tuntas listrik, dan tuntas air bersih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement