REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagian besar pasokan daging sapi ke Kota Sukabumi didatangkan dari luar daerah. Pasalnya, stok daging sapi dari peternakan lokal sangat minim untuk memenuhi kebutuhan daerah. "Saat ini memang masih mengandalkan pasokan dari luar daerah," ujar Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi kepada wartawan Ahad (12/6).
Menurut Kardina, sekitar 90 persen pasokan daging sapi berasal dari luar Sukabumi. Terutama didatangkan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara sisanya sekitar 10 persen pasokan daging sapi berasal dari lokal Sukabumi.
Kardina menjelaskan produksi daging sapi lokal berasal dari sejumlah perusahaan penggemukan sapi. Perusahaan tersebut secara rutin memasok daging sapi ke pasaran.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna menambahkan, pasokan daging sapi ke Sukabumi mayoritas dari Jawa dan NTT. "Sapi itu dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) yang ada di Sukabumi," ujar dia.
Saat ini Ayep mengatakan harga daging sapi di pasaran masih cukup tinggi yakni Rp 110 ribu kilogram. Ia berharap harga daging sapi bisa turun supaya bisa terjangkau oleh masyarakat. Di sisi lain, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional masih berada di kisaran Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram. Di Pasar Gudang Kota Sukabumi harga daging sapi dijual seharga Rp 120 ribu per kilogram. Sementara di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi harganya jauh lebih mahal yakni Rp 130 ribu per kilogram.