REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Ambon mendata kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Juni 2016 mengalami peningkatan sebanyak 139 penderita.
"Sampai dengan Juni 2016 tercatat 139 kasus DBD di Ambon dengan tujuh orang diantaranya meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes setempat, Yusda Tuharea, di Ambon, Sabtu (11/6).
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada 2015 sebanyak 25 kasus, sedangkan hingga Mei 2016 telah mencapai 139 kasus tujuh diantaranya meninggal dunia.
Menurut dia, penyebaran penyakit DBD di Ambon saat ini tersebar di lima kecamatan. Beberapa kawasan diantanya merupakan endemis DBD yakni Kayu Putih, Passo, Kebun Cengkeh dan Batu Merah.
Tujuh warga yang meninggal akibat DBD tersebar di kawasan endemis DBD yakni Kayu Putih, Soya, Tantui, Kebun Cengkeh Kecamatan Sirimau, Passo dan Benteng Karang kecamatan Baguala serta Wayame, kecamatan Teluk Ambon.
Yusda menyatakan, mengantisipasi jumlah penderita DBD , maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan di 50 desa dan kelurahan.
Sosialisasi, lanjutnya dilakukan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan tokoh agama/ masyarakat di 50 desa negeri dan kelurahan guna pencegahan dan penanggulangan DBD.
Sosialisasi di seluruh desa,negeri dan kelurahan difasilitasi oleh setiap SKPD sebagai daerah binaan. "Setiap SKPD bersama Dinkes bertanggung jawab melakukan sosialisasi. Selain itu, disampaikan para tokoh agama di masjid, gereja dan tempat ibadah umat beragama lainnya," katanya.
Pihaknya, menurut Yusda, juga telah melakukan fogging dan pembagian abate di kawasan yang merupakan endemis DBD. "Fogging dilakukan secara terpadu, sebagai upaya kita mengantisipasi penyebaran DBD di Ambon. Fogging merupakan langkah terakhir pecegahan karenanya terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk melakukan pembersihan lingkungan," ujarnya.
Ditambahkannya, penyebab kasus DBD tersebut karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak menutup tempat penampungan air dan kurang efektifnya dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk. "Masyarakat harus bisa berperan aktif dalam pencegahan DBD di masing - masing daerahnya. Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari penyakit tersebut," katanya.