Sabtu 11 Jun 2016 10:11 WIB

Sebutan 'Lahirnya Pancasila' Diungkap Radjiman Wedyodiningrat

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR Novita Wijayanti (tengah).
Foto: dok pri
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR Novita Wijayanti (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pemerintah telah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Anggota Fraksi Partai Gerindra Novita Wijayanti mengatakan, Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Sukarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945.

"Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Sukarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka," ujar Novita dalam acara sosialisasi Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Ideologi & Dasar Negara di Aula Kelurahan Sokanegara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, 4 Juni lalu. Sosialisasi digelar dihadapan anggota Ormas Laskar Merah Putih.

Menurut Novita, pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Sukarno secara aklamasi tanpa judul.  Sebutan "Lahirnya Pancasila", kata dia, diungkapkan  mantan Ketua BPUPK Dr Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut. "Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPK, yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan 'Indonesia'," ungkap Novita dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/6).

Badan ini, papar dia, mengadakan sidangnya yang pertama pada 29 Mei. Menurut dia, rapat dibuka pada 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Novita memaparkan, rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, kata dia, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad.

"Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada  1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya Pancasila," papar Novita. Menurut dia, pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, kata Novita, untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPK Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement