Jumat 10 Jun 2016 20:15 WIB

Operasi Daging Sapi Murah di Bekasi Terkendala Freezer

Rep: C38/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Operasi daging sapi murah di Kota Bekasi, Jawa Barat tidak dapat dilaksanakan lantaran terkendala peralatan. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi menyatakan akan lebih fokus pada pengendalian harga tiga komoditas bahan pokok lain.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan mengatakan Kota Bekasi sempat mendapat tawaran operasi daging sapi murah dari Pemprov Jawa Barat dan Badan Urusan Logistik (Bulog). Namun, pihaknya menghadapi beberapa kendala.

"Kalau Kota Bekasi mau, mereka akan kirim daging sapi beku untuk operasi pasar. Tapi selama ini komoditi daging beku masih kurang diminati masyarakat. Kita juga harus disuruh siapkan freezer, padahal kita nggak punya freezer yang besar," ungkap Herbert kepada Republika, Jumat (10/6).

Lantaran beberapa kendala tersebut, Herbert menyatakan, pihaknya sudah menolak tawaran operasi daging sapi. Ia menerangkan, freezer yang dimaksud kira-kira harus muat menampung daging beku sebanyak 1 ton.

Baik pihak provinsi Jabar maupun Bulog mensyaratkan seluruh daging sapi beku yang dibawa harus habis. Menurut Herbert, Disperindagkop Kota Bekasi tidak bisa menjamin seluruh pasokan bisa habis jika melihat rendahnya minat masyarakat terhadap daging sapi beku

Setelah menolak tawaran operasi daging sapi beku tersebut, Herbert menyatakan, pihaknya belum ada upaya lain yang akan dilakukan untuk menekan harga daging. Hasil pantauan di beberapa pasar tradisional menunjukkan, daging sapi impor tidak dijual oleh para pedagang di Kota Bekasi karena tidak laku. "Kalau APBD kita punya anggaran, bisa subsidi daging. Tapi kita tidak ada anggaran tahun ini," imbuh Herbert.

Herbert mengatakan, Disperindagkop Kota Bekasi saat ini justru lebih fokus mengadakan operasi pasar untuk tiga komoditas lain, yakni beras, gula pasir, dan minyak goreng. Menurut dia, ketiga komoditas tersebut jauh lebih pokok dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Operasi pasar untuk tiga komoditas tersebut akan dilakukan dengan subsidi pemerintah Jawa Barat. Per paket sembako disubsidi hingga 50 persen dengan sasaran masyarakat golongan menengah ke bawah.

Operasi pasar tersebut rencananya akan dilakukan di tiga kecamatan pada tanggal 22-24 Juni 2016. Ketiga kecamatan yang diajukan adalah Rawa Lumbu, Bekasi Utara, dan Mustikajaya. Warga yang berhak menerima akan diberi kupon dari kelurahan. Pemprov Jawa Barat memberikan kuota 10 ribu paket untuk 3 kecamatan. Satu paket berisi beras 5 kilo, gula pasir 2 kilo, dan minyak goreng 1 liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement