Jumat 10 Jun 2016 20:00 WIB

Gelombang Tinggi Masih Ancam Pesisir Selatan Garut

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bayu Hermawan
Gelombang tinggi
Foto: treehugger.com
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Meski situasi air laut di pesisir selatan Kabupaten Garut saat ini dalam kondisi landai, Satuan Polisi Air Polres Kabupaten Garut masih menyatakan waspada. Masyarakat di pesisir pun masih diimbau untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi air laut.

"Kami selalu mendapat laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selama cuaca tidak menentu, perairan masih diperkirakan akan mengalami gelombang tinggi, imbauan ini belum kami cabut," kata Kasat Polair Polres Kabupaten Garut, AKP Tri Andri kepada Republika.co.id, Jumat (10/6).

Tri mengatakan status waspada masih berlaku untuk pesisir selatan Garut. Bagi para pedagang jualannya dipindah dulu dan wisatawan jaga jarak. Sementara, para nelayan jangan dulu melaut saat ini. Pihak Sat Polair terus meningkatkan patroli rutin.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai pada waktu-waktu tertentu seperti saat waktu air pasang. Biasanya air pasang terjadi pada siang dan malam hari.

"Air pasang sekitar pukul 10.00 hingga 11.00 WIB di siang hari, malam hari antara pukul 22.00 hingga 23.00 WIB, pada waktu-waktu inilah masyarakat harus waspada," jelas Kasat Polair Polres Kabupaten Garut.

Sebelumnya, sejumlah bangunan dan perahu di pinggiran Pantai Santolo, Kabupaten Garut rusak akibat diterjang gelombang besar. Ada empat bangunan warung, penginapan dan belasan perahu milik nelayan yang rusak.

"Tiga perahu rusak berat dan 15 unit perahu rusak ringan," ucapnya.

Di beberapa tempat lain, dikatakan AKP Tri, pihaknya belum menerima adanya laporan kerusakan. Sementara, BMKG melalui laman resminya, masih mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi dalam 24 jam ke depan. Laut selatan Kabupaten Garut masuk ke dalam daftar wilayah gelombang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement