REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA --Sempat mangkrak, Pemkab Purwakarta akhirnya melanjutkan pembangunan jembatan penghubung antara masyarakat perbatasan Subang-Purwakarta.

Pembangunan jembatan yang sempat mangkrak ini diakibatkan tidak adanya titik temu antara kedua pemkab tersebut.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, sebenarnya jembatan itu sejak lama akan dibangun. Awalnya pembangunan jembatan ini melalui kerja sama antara Purwakarta dengan Pemkab Subang.

"Tetapi, karena satu dan dua hal, jadinya mangkrak,"ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Jumat (10/6).

Akan tetapi, karena jembatan itu sangat penting, maka Pemkab Purwakarta yang mengalah. Biaya pembangunannya semua ditanggung oleh Purwakarta.

"Nilainya mencapai Rp 9 miliar. Tujuannya, pemkab ingin menyelamatkan 20 kepala keluarga (KK) yang rumahnya berada di seberang Sungai Cilamaya tersebut."

Jadi, lanjut Dedi, ada warga yang berjumlah 20 KK yang lokasinya berada di seberang sungai. Atau tepatnya, masuk ke wilayah Cihambulu, Pabuaran, Subang.

Demi mereka, pemkab rela menganggarkan biaya besar. Sebab, jika tak ada jembatan akses masyarakat itu untuk ke Purwakarta sangat jauh. Yaitu, harus memutar ke Pabuaran dan Cipendeuy (Subang) lalu baru bisa ke Cibatu (Purwakarta).

"Tahun ini, dilelang. Setelah lelang, diharapkan pembangunannya segera di mulai," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika