Jumat 10 Jun 2016 04:56 WIB

Pajak Bandara Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta akan Lebih Tinggi

Pekerja melintas di ruang keberangkatan proyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/1).
Foto: AntaraMuhammad Iqbal
Pekerja melintas di ruang keberangkatan proyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pajak bandara atau tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara/PJP2U) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dipatok lebih tinggi dari Terminal 2 atau Terminal 1. "Kami belum bisa sebutkan nominalnya, pasti akan lebih mahal karena ini menyangkut 'cost recovery'," kata Dirut PT Angkasa Pura (AP) II Budi Karya Sumadi, Kamis (9/6).

Dia menyebutkan, besaran investasi untuk membangun Terminal 3 Ultimate, yaitu mencapai Rp 7 triliun. Besarnya investasi tersebut terlihat dari penerapan teknologi serta karya seni nusantara yang membutuhkan biaya besar. Di antaranya, Karya Seni Penjor, Karya Seni Seulawah yakni replika pesawat 45 dengan corak khas Indonesia, dan Patung Garuda, Patung Soekarno-Hatta dan Prasasti.

Teknologi yang diterapkan, di antaranya sistem penanganan bagasi (BHS) Level 5 yang bisa mendeteksi bahan peledak atau bom, sistem pengamanan bandara (ASS) yang berfungsi layaknya intelijen dan sebagainya. Budi mengatakan saat ini masih menunggu terbitnya izin operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan hasil "commissioning" atau pengujian operasional secara riil selesai dari Garuda Indonesia.

Setelah mendapatkan izin tersebut, lanjut dia, pihaknya berencana mengoperasikan sekitar tujuh hingga delapan rute domestik yang dinilai ramai untuk pengoperasian awal pada 20 Juni mendatang. Namun, sebelum pengoperasian akan dilakukan terlebih dahulu sosialisasi seminggu sebelumnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement