REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kegiatan operasi pasar murah (OPM) yang digelar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kota Cirebon diserbu warga, Kamis (9/6). Dalam kegiatan itu, gula pasir dan beras menjadi komoditas yang paling laris dibeli warga.
Berdasarkan pantauan, OPM digelar di dua titik, yakni di lapangan bola Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, dan lapangan futsal Kecamatan Lemahwungkuk. Dalam waktu kurang dari tiga jam, beras dan gula pasir sudah habis diserbu warga.
Dalam OPM itu, beras dijual seharga Rp 8.500 per kg dan dijual dalam kemasan 5 kg. Sedangkan, gula pasir dijual seharga Rp 12 ribu per kg.
Selain beras dan gula pasir, komoditas lain yang dijual dalam OPM itu di antaranya elpiji yang dijual seharga Rp 15.100 per tabung, mi instan, pasta gigi, dan sabun.
Kepala Disperindagkop UMKM Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, dalam OPM tersebut, gula pasir dan beras yang disiapkan masing-masing sebanyak dua ton. Namun, panjangnya antrean warga yang ingin membeli gula pasir, terutama dalam OPM yang digelar di lapangan futsal Kecamatan Lemahwungkuk, membuat pasokan gula ditambah satu ton lagi.
"Jadi untuk gula pasir, total ada tiga ton yang disediakan dalam operasi pasar murah itu," ujar Agus.
Agus menyatakan, OPM kali ini merupakan yang pertama dilaksanakan pada bulan puasa tahun ini. Selanjutnya, OPM akan kembali digelar pada 12, 14 dan 16 Juni mendatang.
"Kami pun akan melakukan evaluasi dari hasil operasi pasar murah ini," katanya.
Selain OPM, Disperindagkop UMKM Kota Cirebon juga akan menggelar operasi pasar bersubsidi pada 24 dan 25 Juni 2016. Hal itu akan dikhususkan bagi keluarga miskin.
Dalam operasi pasar bersubsidi, keluarga tidak mampu bisa membeli masing-masing satu paket sembako yang terdiri atas 2 kg gula pasir, 5 kg beras, dan 1 liter minyak goreng. Setiap barang yang dijual akan mendapat subsidi, yakni beras Rp 5.000 per kg, gula Rp 6.000 per kg, dan minyak goreng Rp 6.000 per kg.
Seorang warga Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Nurul, mengaku sangat terbantu dengan adanya OPM tersebut. Pasalnya, berbagai komoditas di pasaran mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. "Inginnya kegiatan seperti ini lebih sering dilaksanakan," ucap Nurul.