REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir rob dan gelombang pasang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan data sementara yang dihimpun Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 24 kabupaten/kota yang mengalami banjir rob dan gelombang pasang.
Daerah-daerah yang mengalami banjir rob dan gelombang pasang tersebut adalah Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Pekalongan, Purworejo, Wonogiri, Semarang, Pacitan, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Tulungagung, Lumajang, Gresik, Tuban, Surabaya, Pemekasan, Probolinggo, dan Jakarta.
"Daerah pesisir di selatan Jawa mengalami dampak yang lebih parah akibat gelombang pasang dan banjir rob," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (9/6).
Sutopo mengatakan, penyebab fenomena gelombang tinggi adalah penguruh astronomi yakni terjadinya bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus yang mengakibatkan naiknya tinggi muka laut. Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15 hingga 20 centimeter.
"Selain disebabkan dua hal tersebut juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia," kata Sutopo.
Sutopo mengimbau masyarakat selalu waspada. Nelayan disarankan tidak melaut saat gelombang tinggi. Masyarakat yang melakukan aktivitas di pantai hendaknya selalu waspada dan hati-hati.