Kamis 09 Jun 2016 06:36 WIB

'Umumkan Saja SPBU yang Nakal dan Curang'

Rep: qommaria rostanti/ Red: Taufik Rachman
SPBU
Foto: Pandega/Republika
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota DPR RI Komisi VII Rofi Munawar mengatakan beragam cara digunakan oleh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 'nakal' untuk mengakali konsumen. Baik secara konvensional maupun elektronik.

"Misalnya dengan melubangi sedikit pipa dari tangki bahan bakar minyak (BBM) sehingga BBM yang keluar dari nozzle berkurang, tidak sebanyak yang terpampang di tera meter," ujarnya, baru-baru ini.

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun meminta PT Pertamina agar segera membuat daftar SBPU yang curang dan menginformasikannya kepada konsumen. Selain itu, PT Pertamina juga harus menyediakan layanan aduan pelanggan yang responsif dan cepat ditindaklanjuti. Memberi hadiah kepada konsumen yang memberikan informasi aduan yang akurat sebagai bagian peningkatan sistem perlindungan konsumen.

Rofi mengatakan kecurangan takaran ini merupakan praktik yang sistematis dilakukan oleh oknum pengelola SPBU. "Ini didorong oleh keinginan untuk mengambil untung sebanyak-banyaknya dengan merugikan konsumen. Besarnya untung yang didapat ini cukup menggiurkan," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (2/6), polisi menangkap tiga pengelola dan dua karyawan SPBU Pertamina, Jalan Raya Veteran, Rempoa, Bintaro, Jakarta Selatan yang melakukan kecurangan. Dari aktivitas tersebut diprediksi mereka meraup untung Rp 2,1 miliar dalam kurun waktu satu tahun.

Pelaku menggunakan alat digital regulator stabilizer merek Bostech. Alat ini dipasang di dalam dispenser, untuk memengaruhi daya arus listrik yang mengalir dari dispenser BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement