Rabu 08 Jun 2016 23:34 WIB

Indonesia Harus Serius Bangun Peternakan untuk Pasokan Daging Halal

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Daging halal/ilustrasi
Foto: muslimdaily.net
Daging halal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Lembaga advokasi halal, Indonesia Halal Watch (IHW), menilai pemerintah harus serius membangun peternakan di Tanah Air. Hal ini bertujuan agar kebutuhan daging sapi masyarakat terpenuhi.

Tak hanya sekadar daging, namun juga tentunya daging yang berlabel halal. "Kalau kita sendiri yang menghidupkan industri peternakan, maka yang akan mendapat manfaatnya adalah masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah kepada Republika.co.id, baru-baru ini.

Pemerintah berencana mengimpor daging dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan daging saat Ramadhan dan Idul Fitri. Sayangnya, kehalalan daging-daging tersebut masih dipertanyakan.

Sebab, hingga kini belum jelas dari mana daging tersebut berasal dan bagaimana proses di rumah pemotongan halal (RPH)-nya. "Kalau kita tahu dipasok sendiri, RPH dan produknya jelas, halal. Tidak mungkin dioplos," kata Ikhsan.

Dia menyarankan pemerintah jangan membuang-buang devisa negara dengan tiap tahun mengimpor daging. IHW sendiri punya concern untuk ikut memikirkan bagaimana memperbaiki ekonomi Indonesia.

"Harusnya bisa dihitung, masa tiap tahun impor melulu," kata Ikhsan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana mengimpor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriyah. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi saat Ramadhan dan Lebaran, pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor daging sapi sebanyak 27 ribu ton. Dimana, 10 ribu ton lewat Bulog dan 5.000 ton lewat PT Berdikari (Persero).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement