Rabu 08 Jun 2016 15:59 WIB

'PDIP tak Mungkin Dukung Calon Perseorangan'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok)
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dinilai selalu membuat manuver politik yang menguntungka dirinya. Termasuk mengklaim bahwa dia akan mendapat dukungan politik dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI  Jakarta 2017.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Ahmad Basarah, peringai Ahok tersebut tak lepas dari statusnya sebagai politikus yang telah berpengalaman pindah-pindah partai dan beberapa kali maju sebagai calon kepala daerah lewat jalur perseorangan.

Ahmad Basarah mengatakan, bahwa politik bersifat dinamis bisa saja membawa dukungan politik PDI-P kepada Ahok. “Namun satu hal yang pasti PDI-P tidak akan mungkin mendukung calon perseorangan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/6).

Pasalnya, hal itu akan bertentangan dengan mahzab ideologi PDI-P yang berpahamkan ideologi Pancasila yang artinya juga berpahamkan gotong royong atau kolektifisme. Ini diterjemahkan melalui sebuah perjuangan politik dengan jalan kepartaian.

Basarah mengatakan, calon perseorangan adalah turunan dari paham individualisme-liberalisme. “Hal itu ibarat minyak dan air yang tidak mungkin bisa menyatu,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok mengklaim dirinya mendapat dukungan dari Megawati untuk Pilgub DKI 2017. Namun dukungan itu merupakan dukungan pribadi kepada dirinya, bukan dukungan dari PDI-P.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement