REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menyiapkan sarana untuk melayani pemeriksaan kesehatan para pemudik pada libur Lebaran tahun ini.
Menurut Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Bambang Wibowo, peningkatan jumlah pengguna jalan di kala mudik diiringi peningkatan risiko kecelakaan. Khususnya di jalur darat.
"Pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi penting untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran," kata Bambang Wibowo saat membuka pertemuan sosialisasi di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (8/6).
Pihaknya akan mulai melakukan pemeriksaan kesehatan pada 12 hari jelang Idul Fitri dan 10 hari setelahnya. Itu berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tenaga kesehatan Kemenkes ditempatkan di sejumlah titik sepanjang jalur mudik, baik di lintas Sumatra maupun sebagian jalur utama Kalimantan dan Sulawesi.
Untuk Jawa, pos-pos pemeriksaan akan ada di sejumlah titik jalur pantai utara, jalur tengah, dan jalur pantai selatan. Bambang menyebut, semua layanan pemeriksaan kesehatan yang diadakan Kemenkes itu gratis.
"Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pada pengemudi yang memiliki jarak tempuh cukup lama, setidaknya lebih dari empat jam," jelasnya.
Prediksi untuk mudik tahun ini, lanjut Bambang, ada 4,3 juta penumpang angkutan darat. Pengguna mobil pribadi ditaksir mencapai 2.478.069 orang. Sementara, pengguna sepeda motor diperkirakan lebih dari dua kali lipatnya atau sebanyak 5.638.683 orang.
Bambang meminta pengemudi kendaraan pribadi untuk memanfaatkan pemeriksaan kesehatan gratis selama di rest area jalur mudik. Kemenkes hanya mewajibkan pemeriksaan kesehatan pada pengemudi moda transportasi umum.
"Paling tidak, istirahat tiap empat jam mengemudi," kata dia.