REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI, Gembong Warsono menyampaikan, partainya mempunyai dua skenario untuk memenangkan Pilgub DKI 2017. Namun hingga saat ini, PDIP belum menentukan cagubnya sendiri.
Gembong menjelaskan, skenario pertama adalah koalisi gemuk dengan sejumlah partai untuk menumbangkan calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyebut sudah ada komunikasi dengan Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PKB untuk menjalin koalisi tersebut.
"Minggu ini jadwalnya ada dua lagi, Golkar dan Demokrat," katanya.
Meski muncul sinyal Golkar merapat mendukung Ahok, menurutnya tak masalah jika komunikasi terus dilakukan. Ia meyakini dukungan pada Ahok dari Golkar baru sebatas personal kader saja. Terlebih sampai saat ini, Golkar belum mendeklarasikan dukungan secara resmi untuk Ahok.
"Sepanjang partai belum deklarasi secara resmi dukungannya pada Ahok, ya boleh dong kami melakukan komunikasi politik dengan partai itu. Jangan-jangan setelah ketemu PDIP, 'udahlah gabung aja', jangan-jangan seperti itu, kita kan enggak tahu. Enggak ada salahnya kita komunikasi politik," ucapnya.
Sedangkan skenario yang kedua, ia menjelaskan PDIP akan mencalonkan sendiri Cagubnya. Sebab, hanya PDIP saja yang mampu mencalonkan Cagub sendiri karena jumlah kursinya di DPRD mencapai 30 kursi.
"Bagaimana PDIP secara sendiri menyiapkan kader terbaik untuk bisa maju melawan ketika nanti ada calon diusung oleh partai lain," ujarnya.
Namun sayangnya, belum ada nama bakal Cagub yang hendak dicalonkan PDIP. "Kalau nama belum lah, jangan buru-buru," tambahnya.