REPUBLIKA.CO.ID, SEIRAMPAH, SUMUT -- Kaum lanjut usia di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara diharapkan mampu memosisikan diri sebagai potensi pembangunan yang mampu sejahtera dan bermartabat, bukan sebagai beban pembangunan.
"Pertumbuhan dan proporsi penduduk semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya pelayanan pembangunan. Dengan demikian, kaum lanjut usia (lansis) juga harus mampu tetap menjadi aset pembangunan," kata Bupati Serdang bedagai Soekirman di Seirampah, Jumat (3/6), pada Peringatan Hari Lansia Nasional.
Ia mengatakan, sebagai pelaksana pembangunan kesejahteraan sosial, peran para lansia dinilai sangat penting, karena merupakan unsur yang dapat berfungsi sebagai pemelihara nilai dan norma sosial.
"Para Lansia adalah penjaga rambu-rambu sosial sekaligus sebagai lembaga pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial, untuk itu keberadaan mereka memastikan pemeliharaan warisan budaya bangsa," katanya.
Ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya peringatan Hari Lansia Nasional di Kabupaten Serdang Bedagai serta mengajak seluruh masyarakat "Tanah Bertuah Negeri Beradat" itu untuk benar-benar membangun dan mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap lansia atau yang disebut dengan masyarakat yang baik (Good Society).
"Yang kita cari, yang kita tuju, tiada lain adalah hadirnya Good Society sehingga kedepannya Kabupaten Serdang Bedagai dapat terus meningkatkan pelayanan kepada para lansia," katanya.
Dalam kesempatan itu, juga digelar pelatihan pembuatan aksesoris dengan bahan dasar pandan, daun jagung dan dari ranting kayu pepohonan pinggir pantai serta hasil lukisan dengan bahan dasar teh.
Soekirman menyebutkan, hasil kerajinan yang berbahan dasar pandan merupakan wujud dari pelastarian kearifan lokal.
"Pohon pandan yang berfungsi sebagai pelindung pantai juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam hasil kerajinan, jika dikombinasi dengan bahan lainnya akan mempunyai nilai jual yang tinggi," katanya.
Sebelumnya Ketua Panitia Penyelenggara Aguslan Simanjuntak mengatakan, kegiatan yang diikuti para lansia tersebut juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan seperti catur, congklak, lomba baca pantun, senam lansia dan pembacaan puisi.
"Sedangkan salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong semua pihak agar bersama-sama mengerahkan potensi desa dan masyarakat untuk membina lansia miskin dan terlantar," katanya.