Jumat 03 Jun 2016 15:28 WIB

PLN Riau: Tak Ada Pemadaman Selama Ramadhan

Petugas PLN saat melakukan perawatan rutin di jalan Sukahati, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas PLN saat melakukan perawatan rutin di jalan Sukahati, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan Provinsi Riau akan bebas dari pemadaman listrik bergiliran pada Ramadhan hingga setelah Lebaran karena pasokan listrik telah tercukupi.

"Untuk persiapan dalam sambut dan selama bulan suci Ramadhan, alokasi kita kebutuhan listrik di Riau itu tercukupi. Jadi tidak ada rencana pemadaman, apalagi bergilir," kata Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PLN Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Jumat.

Dia menjelaskan perawatan pembangkit listrik terakhir kali dilakukan pada akhir April 2016 sehingga terhitung 2 Mei tahun ini sudah tidak terdapat lagi kondisi defisit daya untuk sistem listrik di provinsi tersebut.

Selama Ramadhan dan beberapa pekan setelah Lebaran, jelasnya, kondisi sistem listrik di Riau selalu dipasok pada waktu beban puncak mulai pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB dari sistem interkoneksi dengan tegangan 150 kilovolt baik Sumatera bagian tengah maupun Sumatera bagian utara.

"Tapi bila terjadi pemadaman, itu merupakan gangguan yang besifat lokal. Seperti trafo bermasalah karena pohon tumbang, hubungan singkat disebabkan angin kencang, layang-layang dan lain sebagainya," kata dia.

Dwi berujar saat ini pasokan listrik dari Provinsi Riau hanya miliki kemampuan total 370,6 Megawatt (MW) terdiri dari Teluk Lembu di Kota Pekanbaru sebesar 145,2 MW, lalu Koto Panjang di Kabupaten Kampar 95,7 MW dan Balai Pungut di Duri, Kabupaten Bengkalis 129,7 MW.

Beban listrik di Riau terutama pada waktu puncak mulai pukul 18.00 WIB terhitung 22 April 2016 telah mencapai sekitar 600 MW atau daerah tersebut kekurangan pasokan dan mengandalkan jaringan interkoneksi 150 KV sekitar 38 persen atau 232 MW.

"Prinsipnya dari awal puasa sampai Lebaran dan setelahnya, itu tidak terjadi defisit. Untuk jadwal overhaul (memperbaik) atau pembangkit keluar dari sistem, itu sudah dilakukan dan terjadwal," tegasnya.

"Kami PLN Area Pekanbaru sedang persiapkan jaringannya untuk menghadapi Ramadhan dengan melakukan pemeliharaan 'feeder' yang dilakukan antara pukul 9.00 WIB sampai 17.00 WIB setelah sebelumnya kita informasikan ke media massa setempat," ucap Dwi.

Rika Indah (29), warga di Jalan Dahlia, Pekanbaru mengaku aliran listrik di tempat tinggalnya masih sering terputus terutama seperti pada pagi hari selama hampir dua jam dengan alasan PLN sedang melakukan perawatan jaringan.

"Seperti hari ini, mulai sekitar jam 8.00 WIB tadi mati lampu. Baru dihidupkan mendakati pukul 10.00 WIB. Kami sudah sering dibuat kesal PLN terutama di malam hari saat sholat Maghrib," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement