REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior PDI Perjuangan (PDI) Mangara Siahaan wafat di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang pada Jumat (3/6) dini hari WIB. Sebelumnya, selama beberapa hari, ia menjalani perawatan intensif setelah mengidap penyakit anemia.
Mangara merupakan mantan anggota DPR/MPR dan mantan wakil Sekjen PDIP selama dua periode, yaitu 2000-2005 dan 2005-2010. Mangara dikenal sebagai pejuang partai yang sangat setia mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam masa-masa yang sangat sulit.
"Kesetiaan tiada akhir baik kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, maupun kepada PDI Perjuangan, menjadikan Pak Mangara sebagai sosok dengan pemahaman terlengkap terhadap perjuangangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (3/6).
Menurut dia, Mangara Siahaan dikenal sebagai pejuang yang tidak pernah mengenal kata menyerah. Badannya yang tegap menjadi benteng terbaik Megawati Soekarnoputri menghadapi berbagai bentuk tekanan yang dilancarkan Orde Baru.
"Ibu Megawati Soekarnoputri sungguh merasa kehilangan teman pejuang terbaik dan seluruh jajaran Partai diinstruksikan untuk menghormati Pak Mangara sebagai pejuang partai. Kami akan memberikan penghormatan terbaik sebagai pejuang partai," ujarnya menyampaikan pesan Megawati Soekarnoputri.
Hasto menambahkan, atas arahan Megawati, keseluruhan rekam jejak perjuangan Mangara Siahaan telah dituliskan dalam memoar perjuangan oleh para wartawan senior waktu yang lalu menulis buku Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat.