Kamis 02 Jun 2016 20:50 WIB

Jokowi Tinjau PLTU Mempawah yang Mangkrak Tujuh Tahun

Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID,MEMPAWAH -- Presiden RI Joko Widodo mengatakan sangat menyayangkan terbengkalainya pembangunan PLTU yang ada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

"Saya sangat menyayangkan pembangkit listrik yang dibangun PLN di Kabupaten Mempawah ini belum bisa digunakan, padahal dalam pembangunannya sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp1,5 triliun. Namun sudah tujuh tahun belum bisa digunakan," kata Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja di Kalbar, Kamis.

Terkait hal itu, dirinya meminta kepada jajaran direksi PLN agar tahun ini pembangkit listrik itu harus bisa digunakan, paling tidak pada akhir tahun.

Dirinya memastikan, dari berbagai program pembangunan yang dilakukan pada pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, akan selalu dicek pengerjaannya karena dirinya tidak ingin ada pembangunan yang menggunakan uang negara dan uang rakyat yang terbengkalai.

"Makanya saya suka datang ke tempat-tempat yang bermasalah, karena saya ingin menyelesaikan masalahnya. Terlebih pembangunan pembangkit listrik disini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," katanya menjelaskan.

Menurutnya, jika listrik sudah terpenuhi, maka investasi juga akan ikut tumbuh. Untuk itu dirinya sangat memandang perlu hal itu, sampai dirinya datang kesini.

"Di Kalbar ini nanti juga akan ada kerja sama besar untuk industri antara Antam dengan negara lain untuk membangun Industri Bauksit, dimana kita harapkan kerja sama ini sudah bisa dimulai tahun ini juga," katanya.

Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin bahan mentah dari Indonesia diekspor begitu saja.

"Paling tidak harus diolah disini, agar masyarakat kita bisa semakin banyak menikmati hasil dari bumi kita sendiri. Terkait rencana berbagai pembangunan yang menggunakan angggaran negara, saya harapkan pemerintah daerah bisa ikut membantu secara maksimal dalam hal pembebasan lahannya," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, dengan diaktifkannya dua pembangkit listrik baru di Kalimantan Barat, ke depan listrik di provinsi ini akan sangat menjanjikan, karena PLTU sudah akan berproduksi dan dengan daya 4X25 MW mendukung kelistrikan di Kalbar dan juga untuk industri.

"Pada awal Mei lalu, kita sudah melakukan persiapan untuk mengoperasikan PLTU di Ketapang berkapasitas 2?10 MW dan kita sangat bersyukur karena pada hari ini bisa diresmikan oleh Presiden," katanya.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya mempercepat pembangunan pembangkit dari energi baru terbarukan dan PLTU, yang bertujuan untuk menigkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi Kalimantan Barat.

Deputi Manajer Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar M Doing menambahkan, dari jumlah pelanggan di wilayah Kalimantan Barat yaitu 932.869 pelanggan, PLN Area Ketapang menyumbang sebanyak 10 persen pelanggan atau sama dengan sekitar 94.564 pelanggan.

"Sedangkan daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW, sehingga kehadiran PLTU baru ini dapat menutupi defisit sistem isolated Ketapang dan sekitarnya," kata Doing.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement