Kamis 02 Jun 2016 13:28 WIB

Sidak Takjil dengan Bahan Berbahaya Segera Dilakukan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Aneka takjil untuk berbuka puasa (ilustrasi)
Foto: dok Republika
Aneka takjil untuk berbuka puasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Pemprov DKI Irwandi menyatakan sidak takjil yang memiliki kandunganm bahan berbahaya akan secepatnya dilakukan. Ia menyebut sidak akan dilakukan di tingkat pedagang kaki lima hingga pedagang rumahan.

Ia mengatakan sidak tak akan pandang bulu untuk menghindari masyarakat dari takjil berbahaya. Ia akan menyasar tempat penjualan takjil yang ramai terlebih dahulu. Setelahnya, sidak di tingkat permukiman juga akan dilakukan.

"Sidak permukiman akan masuk juga, tergantung waktu. Tapi kita lihat dulu yang pangsa pasarnya banyak seperti di Rawamangun atau Bendungan Hilir. Sore dan malam jam tiga sampai jam empat kita sudah bergerak. Kita bikin tim, nanti bagi zona yang lima wilayah," katanya.

Ia menyebut program sidak juga akan melibatkan BPOM, Dinas Kesehatan. Masing-masing lembaga akan mengirimkan perwakilannya untuk tiap wilayah di ibu kota. Nantinya, sidak akan menguji kandungan makanan dan minuman berbuka apakah mengandung bahan berbahaya seperti formalin atau rodhamin.

"Satu tim itu di atas lima oranglah dengan penguji ada mobil lab POM. Secara tidak langsung ini kan pembunuhan juga. Makanan berbahaya kenapa diperdagangkan. Kita harapkan masyarakat terlindungi," ujarnya.

Ia menjelaskan sidak akan dimulai di hari pertama bulan Ramadhan hingga tiga hari sebelum lebaran. Sebab, jelang akhir lebaran makin sedikit pedagang. Ia menjanjikan pedagang yang takjilnya tak berbahaya akan diberikan stiker. Stiker tersebut berfungsi sebagai tanda bagi pembeli bahwa takjil yang dijual tergolong sehat. "Nanti kita pasangi stiker, orang supaya tahu ini enggak bagus, ini bagus," ucapnya. Rizky Suryarandika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement