Kamis 02 Jun 2016 09:07 WIB

Sering Padam, Pembangunan Pembangkit Listrik di Sumatra Didukung

Pembangkit listrik, ilustrasi
Foto: Edwin/Republika
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pengusaha manufaktur di Sumatra, Frans Simatupang mengaku geram dengan sering matinya listrik di wilayah Sumatra. Karena itu, ia mendukung pembangunan jaringan pembangkit listrik di wilayah tersebut.

"Hampir tiap hari ada pemadaman bergilir di Sumatra Utara ini, Tanjung Morawa sana paling parah kondisinya, hal ini bisa ditanyakan langsung kepada masyarakat Tanjung Morawa soal keadaan yang buruk terhadap listrik di Sumatera," kata Frans di Jakarta, kemarin.

Menurut Frans, pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatra sangat tinggi jika dibandingkan dengan kebutuhan listrik di Jawa. Tahun 2015 kebutuhan listrik di Jawa hanya tumbuh 1,2 persen, sementara pertumbuhan kebutuhan listrik di Jawa 7 persen. Namun, menurut proyeksi pertumbuhan listrik di Sumatra tinggi 10 persen ada di Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) dan 7 persen ada di Sumbagut (Sumatra Bagian Utara).

"Sumatra ini punya segala macam bahan mentah energi, seperti batubara. Tapi ini kan ironis, daftar antrean tunggu daftar listrik di Sumatra ini sangat panjang, belum lagi antrean sektor usaha untuk mendaftar sampai berbulan-bulan lamanya," kata Frans mengeluh.

Dia mengaku prihatin dengan pemberitaan di media karena pembangkit listrik di Sumatra Selatan malah mengaliri listrik lewat HDVC (high voltage direct current) atau Kabel Bawah Laut Bertegangan Tinggi ke Jawa. Padahal, menurut dia, Jawa sudah mengalami guyuran listrik yang besar dan terinterkoneksi dan jaringannya sudah terintegrasi.

"Sementara Sumatra belum. Harus dihitung berapa tingkat elektrifikasi di satu wilayah dan bagaimana pertumbuhan atas potensi ekonominya," ujar Frans.

Dia menyatakan, seringnya pemadaman listrik di wilayah Sumatra, membawa kesengsaraan banyak warga Sumatra, apalagi menjelang Lebaran ini. Sudah banyak warga Sumatra mengeluhkan soal pemadaman listrik, dan warga meminta agar didirikan pembangkit Listrik yang hebat, seperti di Jawa.

"Kita ini sama satu Indonesia. Tidak adil dong kalau listrik dibawa ke Jawa semua. Oleh karenanya, saya mendukung PLN bila pembangkit listrik di Sumatra Selatan, 8, 9 dan 10 itu mengaliri listrik ke di Sumatra bukan ke Jawa," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement